Tak Hanya Atlet, Kini Gaya Hidup Sehat Jadi Milik Semua Orang

Tren Olahraga: Saat Warga Mulai Hidup Sehat Seperti Atlet (Freepik/HelloDavidPradoPerucha)

JAKARTA - Dulu olahraga mungkin lebih dianggap sebagai suatu aktivitas tambahan yang dilakukan sesekali saat waktu luang. Namun kini, anggapan itu telah berubah drastis.

Saat ini, olahraga jadi bagian penting dari gaya hidup masyarakat, terutama bagi kalangan anak muda yang semakin sadar untuk menjaga kesehatan fisik dan mental.

Hal ini tergambar jelas dalam hasil riset terbaru yang dirilis oleh lembaga Populix berjudul “Understanding Indonesia’s Sports Trends”. Survei tersebut melibatkan 1.030 responden dari berbagai latar belakang usia dan wilayah, dan mengungkap tren menarik, sebesar 94% responden menyatakan rutin berolahraga setidaknya sekali dalam seminggu.

Dilansir TrenAsia dari rilis riset Populix, Jumat, 23 Mei 2025, berikut sederet fakta menarik tentang budaya olah raga baru-baru ini,

Dari “Tiba-Tiba Jadi Atlet” hingga Komitmen Gaya Hidup Sehat

Istilah “tiba-tiba jadi atlet” yang kerap wara-wiri di media sosial ternyata bukan sekadar lelucon. Ungkapan ini mencerminkan gelombang antusiasme baru terhadap olahraga, terutama sejak pandemi COVID-19 yang membuat masyarakat lebih peduli terhadap kebugaran dan imunitas tubuh.

Olahraga seperti lari, bersepeda, berenang, dan pilates tak hanya dilakukan untuk kebugaran, tapi juga menjadi simbol gaya hidup sehat dan aktif. Banyak yang bahkan menyebut olahraga sebagai "me time" baru, di tengah hiruk-pikuk aktivitas harian yang padat.

Pagi Hari Jadi Momen Favorit, Rumah Jadi Tempat Olahraga Utama

Sebagian besar responden, yakni 58%, memilih pagi hari sebagai waktu favorit untuk berolahraga. Udara yang masih segar, energi tubuh yang belum terkuras, serta suasana tenang menjadi alasan utama. Sementara itu, 32% lainnya lebih suka berolahraga di sore hari.

Menariknya, rumah menjadi lokasi utama berolahraga bagi 42% responden. Ini menunjukkan bahwa aktivitas fisik kini semakin mudah diakses tanpa perlu pergi ke pusat kebugaran atau fasilitas olahraga publik. Ruang tamu atau teras rumah disulap menjadi “home gym”, lengkap dengan matras yoga, dumbbell, dan akses internet untuk mengikuti kelas daring.

Outdoor Lebih Diminati, Tapi Komunitas Tetap Menarik

Sebanyak 90% responden lebih menyukai olahraga luar ruangan (outdoor). Aktivitas seperti lari (44%), bersepeda (32%), dan berenang (27%) menjadi pilihan utama. Meski olahraga individu cukup dominan, semangat kolektif tak hilang. Olahraga beregu seperti bulutangkis (56%), sepak bola (38%), dan futsal (33%) tetap digemari, terutama oleh mereka yang tergabung dalam komunitas olahraga.

Populix mencatat bahwa meskipun tren olahraga mandiri naik, komunitas olahraga tetap menjadi daya tarik tersendiri, khususnya dalam olahraga beregu yang membutuhkan kerja sama dan komunikasi. Aktivitas komunitas tidak hanya memotivasi, tetapi juga memperluas jejaring sosial para anggotanya.

Tren Baru: Padel Menyapa Indonesia

Satu temuan menarik dari survei ini adalah munculnya minat terhadap olahraga padel, olahraga yang mirip dengan tenis namun dimainkan di lapangan berdinding.

Hampir 50% responden menyatakan tertarik mencoba padel, meskipun ketersediaan fasilitas dan informasi masih sangat terbatas. Ini membuka peluang besar bagi pelaku industri olahraga untuk menghadirkan inovasi dan infrastruktur baru.

Olahraga Ritmik & Eksplorasi Aktivitas Baru

Jenis olahraga berbasis ritme dan gerakan seperti Zumba (14%), Pilates (11%), Gimnastik (9%), dan Poundfit (5%) juga mulai mendapatkan tempat di hati masyarakat, khususnya perempuan urban yang menginginkan olahraga yang menyenangkan namun tetap efektif.

Tidak hanya itu, survei menunjukkan bahwa rata-rata responden melakukan empat jenis olahraga berbeda dalam kesehariannya. Ini menandakan bahwa masyarakat semakin terbuka untuk mengeksplorasi berbagai jenis aktivitas fisik, dari yang intens seperti lari hingga yang mengutamakan keseimbangan dan kelenturan tubuh seperti yoga dan pilates.

Meski keterbatasan waktu masih menjadi tantangan utama, responden tetap berusaha meluangkan waktu untuk berolahraga. Fleksibilitas aktivitas, baik secara mandiri maupun dalam komunitas, memberi ruang bagi siapa pun untuk tetap aktif, bahkan di tengah kesibukan kerja atau urusan rumah tangga.

Temuan dari survei Populix ini menunjukkan bahwa olahraga kini bukan sekadar aktivitas fisik, melainkan cerminan perubahan sosial dan budaya yang lebih luas. Masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda, mulai menempatkan kesehatan sebagai prioritas. Dari rumah hingga lapangan, dari pagi hingga sore, olahraga hadir sebagai bagian tak terpisahkan dari keseharian mereka.

Jika tren ini terus berlanjut dan didukung dengan infrastruktur yang memadai, bukan tak mungkin Indonesia akan menjadi negara dengan masyarakat yang semakin sehat, aktif, dan produktif.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Muhammad Imam Hatami pada 25 May 2025 

Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 13 Jun 2025  

Editor: Redaksi Daerah
Redaksi Daerah

Redaksi Daerah

Lihat semua artikel

Related Stories