TEKNOLOGI
1 Februari 2023 Nanti, YouTube Shorts Bisa Menghasilkan Uang dan Begini Syaratnya
Layanan video pendek dari YouTube, Shorts dikabarkan bakal bisa dimonetisasi. Per 1 Februari 2023, Shorts dikabarkan akan memberi pendapatan langsung pada pembuat video berdasarkan pendapatan iklan.
Sebagaimana dikutip TrenAsia.com dari Tech Crunch Jumat, 13 Januari 2022, terkait monetisasi Shorts, YouTube akan mulai merilis persyaratan baru untuk semua pembuat konten di Program Mitra YouTube. Setelah persyaratan diberikan, kreator harus menyetujui persyaratan baru paling lambat 10 Juli untuk tetap mengikuti program.
Lewat perubahan besar yang dilakukan pada Program Partner YouTube memungkinkan kreator memperoleh uang dari iklan yang ditayangkan di video Shorts. Sistem bagi hasil ini juga berbeda dari yang sebelumnya dilakukan oleh YouTube ya g membayar kreator hanya dari uang pendanaa.
Sebagaimana yang diumumkan sebelumnya oleh YouTube, kreator dapat mendaftar ke program ini ketika syarat 1.000 subscriber dengan 10 juta penayangan Shorts selama 90 hari sudah dipenuhi. Setelah memenuhi syarat, mereka harus menyetujui modul monetisasi yang baru.
Lebih rinci, modul pertama yang disebut “Watch Page Monetization Module” berisi adanya kemungkinan pembuat konten memperoleh uang dari iklan yang ditayangkan di video berdurasi panjang dan YouTube Premium.
Modul berikutnya, "Shorts Monetization Module" menyatakan bahwa kreator dapat menghasilkan uang dari iklan yang diputar di antara Shorts dan YouTube Premium. Kemudian Modul terakhir, “Commerce Product Addendum” menjelaskan mengenai fitur seperti Channel Membership dan Supers.
Untuk dapat memperoleh potensi penghasilan penuh, YouTube merekomendasikan agar kreator menerima semua modul yang ditawarkan. Selain itu, kreator yang membuat Shorts dan telah menerima Shorts Monetization Module akan memenuhi syarat untuk bagi hasil iklan Shorts pada tampilan Shorts mereka mulai bulan depan.
- 5 Wanita Indonesia Jadi Kaya Berkat Usaha Skincare, Nomor 2 Paling Populer
- 11 Perusahaan Malaysia Bakal Berinvestasi di IKN
- Penjelasan Badan Pertanahan Nasional Mentawai soal Adanya Perusahaan Asing Menjual Pulau Panangalat
- Pulau Panangalat Mentawai di Jual Orang Asing Senilai Rp15 Miliar
- Buruan Daftar, Bank Nagari Punya 1.250 Unit KPR untuk 2023, Bunga 5 Persen Per Tahun
Rumit Lantaran Lisensi Musik
Meski dapat dimonetisasi segera, cara kerja bagi hasil dari Shorts ini tampak agak sedikit rumit lantaran adanya lisensi musik. Per bulannya, pendapatan dari iklan yang muncul di antara Shorts akan dijumlahkan dan digunakan untuk memberi penghargaan kepada pembuat Shorts yang melakukan monetisasi dan menutupi biaya lisensi musik.
Artinya, kumpulan kreator yang membuat video dengan menggunakan musik, bayaran akan dikurangi untuk membayar lisensi berdasarkan jumlah lagi yang digunakan. Namun jika kreator mengupload video Shorts tanpa musik, semua pendapatan ditujukan kepada kreator.
Menghitung Monetisasi
YouTube mengatakan pihaknya akan mengalokasikan pendapatan untuk memonetisasi pembuat video Shorts berdasarkan persentase kemunculan mereka dari total penayangan Shorts di Kumpulan Konten Kreator.
Jika kreator yang melakukan monetisasi mendapatkan 5% penayangan yang memenuhi syarat dari semua video Shorts yang diupload, YouTube akan menarik menambah insentif untuk para kreator.
Kreator akan mendapatkan 45% dari pendapatan Shorts yang dialokasikan jika syarat terpenuhi. Perhitungannya, jika kreator menghasilkan US$1.000 dari kumpulan kreator, mereka akan dibayar US$450.
Perlu dicatat, monetisasi YoTube Shors hanya berlaku untuk konten original. Konten non original seperti klip yang dipotong dan diedit tidak memenuhi syarat untuk pembagian hasil. Termasuk di antaranya konten yang diupload ulang dari pembuat konten lain di YouTube atau platform lain, atau kompilasi tanpa penambahan konten asli.
Dengan perubahan yang akan datang ini, YouTube Shorts siap menjadi pesaing terbesar TikTok. Jika kreator dapat menghasilkan lebih banyak uang melalui YouTube Shorts daripada di TikTok, mereka diberi insentif untuk membuat konten orisinal untuk platform YouTube. (TrenAsia.com)