Ini Tips Trading Kripto dari CEO Indodax

Ilustrasi Bitcoin. Sumber: Pixabay.com (Pixabay.com)

Meskipun aset-aset kripto sudah tampak mengalami pemulihan, namun masih ada sejumlah sentimen yang membuat kondisi pasar dipenuhi ketidakpastian. CEO PT Indodax Nasional Indonesia Oscar Darmawan membagikan tips kepada para investor atau trader tatkala pasar kripto sedang tidak stabil. 

Berdasarkan data Coin Market Cap, Jumat, 13 Mei 2022 pukul 21.00 WIB, Bitcoin (BTC) sudah mengalami kenaikan sebesar 9,02% dalam 24 jam terakhir dan menempati harga US$30.746 atau setara dengan Rp449,4 juta dalam asumsi kurs Rp14.619 perdolar Amerika Serikat (AS). Namun, kenaikan ini belum bisa menutupi penurunan yang terjadi dalam seminggu ke belakang.

Kapitalisasi pasar kripto secara keseluruhan pun sudah mulai merangkak dengan kenaikan 10,3% dari angka US$1,193 triliun (Rp17,44 kuadriliun) ke US$1,316 triliun (Rp19,24 kuadriliun).

Meski demikian, kondisi Terra (LUNA) yang anjlok hingga 99,99% dari harga tertingginya dan sudah lebih lemah dibanding rupiah menjadi sentimen negatif untuk pasar kripto. Ditambah lagi, bank sentral AS atau The Federal Reserve (The Fed) baru-baru ini menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin atau 0,5% sehingga memicu investor untuk mengalihkan investasi ke instrumen yang lebih minim risiko.

Oscar Darmawan, dengan kenaikan suku bunga yang diinisiasi untuk meredam inflasi di AS sehingga memicu para whales, sebutan untuk investor perseorangan atau institusi yang berinvestasi di kripto dalam jumlah besar sehingga menimbulkan dampak yang besar juga terhadap pasar, untuk melepaskan aset yang mereka miliki.

Menurut Oscar, saat ini para investor tampak sedang menunggu pergerakan dari pasar kripto untuk kembali memasuki tren naik atau bullish. Namun, bukan berarti di tengah kondisi pasar sekarang, para peminat kripto tidak bisa mengambil keuntungan.

Oscar mengatakan, baik itu trading kripto ataupun instrumen lainnya, manajemen uang adalah hal yang tetap harus dijalankan secara disiplin entah itu ketika keadaan pasar sedang mengalami tren naik atau turun (bearish).

"Jika seseorang memiliki money management buruk, ketika market sedang hijau sekalipun dia tidak akan menuai profit. Maka, seseorang perlu memiliki money management yang baik sehingga bisa paham kapan waktu kembali masuk ke pasar sesuai dengan budget dan rencana investasi yang sudah dibuat,” kata Oscar dalam keterangannya, Jumat, 13 Mei 2022.

Tips yang kedua, investor bisa memanfaatkan tren bearish untuk membeli kripto yang harganya sedang mengalami koreksi. Strategi ini disebut buy the dip.

Oscar mengatakan, strategi buy the dip biasa dilakukan oleh beberapa institusi investor seperti Microstrategy Inc atau negara El Salvador yang sudah beberapa kali membeli Bitcoin untuk cadangan devisa negaranya ketika harga sedang mengalami penurunan.

"Setelah investor membeli kripto tersebut, investor bisa menyimpan, dan menjualnya saat  harganya naik nanti," ungkap Oscar.

Oscar juga menyampaikan bahwa penurunan yang terjadi pada mayoritas kripto pada beberapa hari terakhir belum merepresentasikan situasi yang mengkhawatirkan.

"Para analis masih menyebutkan bahwa masih ada kemungkinan besar Bitcoin dan kripto lain naik secara tiba-tiba dan drastis. Indodax sudah pernah mengalami hal serupa sebelumnya," papar Oscar.

Dikatakan oleh Oscar, pola bearish memang akan tetap terjadi di pasar kripto yang fluktuasinya memang terbilang tinggi. Namun, tetap ada kemungkinan bahwa penurunan akan diikuti dengan all time high (harga tertinggi sepanjang masa) nantinya.

Meskipun investor atau trader bisa memanfaatkan strategi buy the dip untuk meningkatkan portofolio kripto, namun Oscar tetap menyarankan para pengguna untuk tetap berhati-hati.

Oscar menyarankan untuk menggunakan uang dingin, memilih aset kripto yang berfundamental bagus dan memiliki kapitalisasi pasar yang besar, dan membuat trading plan.

Tips terakhir, investor atau trader dapat melirik aset kripto yang tidak terpengaruh dengan penurunan Bitcoin. Investor atai trader juga bisa berinvestasi di short token. Sistem short token ini dapat memungkinkan pengguna untuk mendapatkan keuntungan saat kripto tertentu sedang mengalami penurunan.

“Di Indodax, kami menyediakan beberapa short token seperti HEDGE dan BEAR yang merupakan short token dari Bitcoin, BNBHEDGE yang merupakan short token dari BNB, ETHHEDGE yang merupakan short token dari Ethereum, XRPHEDGE yang merupakan short token dari Ripple,” pungkas Oscar.

Sebagai informasi, Indodax adalah perusahaan perdagangan aset kripto yang menyediakan lebih dari 200 cryptocurrency dan melayani lebih dari 5,3 juta pengguna yang bisa bertransaksi mulai dari harga Rp10 ribu. (TrenAsia.com)

Editor: Redaksi
Bagikan

Related Stories