Ekonomi
Saham Apple Turun Lagi, Kapitalisasi Pasar Apple Kini Tinggal Rp31 Kuadriliun
Saham Apple dilaporkan turun 3% pada perdagangan Selasa,3 Januri 2023 waktu setempat. Penurunan ini menjadikan kapitalisasi pasar (market cap) dari produsen iPhone ini berada di bawah US$2 triliun atau kisaran US$31 kuadriliun untuk pertama kalinya sejak Mei tahun lalu.
Mengutip CNBC Internasional pada Rabu, 4 Januari 2022, harga saham Apple turun 3,74% ke harga US$130,20 per lembar saham. Angka ini merupakan yang terendah dalam 52 minggu.
Lantaran penurunan harga saham, kapitalisasi pasar Apple kini menyusut jadi US$1,99 triliun atau kisaran Rp30 kuadriliun (asumsi kurs Rp15.500 per dolar AS) pada penutupan pasar pada Selasa.
Penurunan nilai market cap Apple di bawah US$2 triliun terjadi untuk kali pertama. Pada akhir tahun, market cap Apple masih berada di angka US$2 triliun atau kisaran Rp31 kuadriliun.
- Ini Daftar 102 Pinjol Resmi Berizin OJK Terbaru 2023
- Ini Cara Jitu untuk Undang Ramai Penonton di TikTok Live Shopping
- Ini Poin-poin Perppu Cipta Kerja yang Jadi Sorotan
- Netflix Batalkan Sejumlah Series, Ini Daftarnya
- Market Cap Apple dan Amazon Menyusut Sekitar Rp12,5 Kuadriliun Akhir 2022
Sekadar tapak tilas, Apple pertama kali mencapai valuasi US$2 triliun pada Agustus 2020. Saat terjadi pandemi, penjualan dan produksi komputer serta ponsel meningkat karena banyak digunakan untuk pekerjaan jarak jauh dan sekolah.
Lantaran hal tersebut, secara singkat nilai pasar Apple melejit menjadi lebih dari US$3 triliun atau Rp48,6 kuadriliun selama perdagangan pada Januari 2022.
Saat ini, Apple dikabarkan tengah berjuang dengan pengiriman iPhone 14 Pro selama musim liburan serta pembatasan COVID pada pabrik utamanya di China. Investor juga mewaspadai kenaikan suku bunga dan penurunan kepercayaan konsumen, yang dapat mengganggu permintaan produk Apple dengan harga premium.
Berdasarkan laporan analis rantai pasokan Trendforce, pengiriman iPhone Apple turun 22% pada Desember. Selain itu, Apple telah mengatakan pada pemasok untuk membuat lebih sedikit komponen untuk produk termasuk AirPods, Apple Watch, dan laptop MacBook. (TrenAsia.com)