Bersama Singtel, Telkom Perluas Bisnis Data Center ke Pasar Regional

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk mulai memperluas bisnis data center dengan membidik pasar di level regional. (Foto : Panji Asmoro/TrenAsia)

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk mulai memperluas bisnis data center atau pusat data dengan membidik pasar di level regional.

"Kita mulai menyasar market data center di level regional," ujar Direktur Strategic Portfolio Telkom Budi Setyawan Wijaya dalam Public Expose 2022 secara daring di Jakarta, Jumat, 17 September 2022.

Budi menambahkan pihaknya akan mulai berkolaborasi dengan Singapore Telecommunications Limited  (Singtel) untuk menangkap pasar di Singapura.

Sebelumnya, di dalam negeri, Telkom sudah melakukan konsolidasi lewat PT Telkom Data Center yang khusus bergerak dan fokus dalam sektor data center.

Ke depan, Telkom akan memperluas pasar internasional mulai kuartal I-2023. Dengan konsolidasi dan ekspansi bisnis data center ini, Telkom membidik sebesar 40% pangsa pasar telekomunikasi pada 2030.

"Target kita, bahwa kita berharap pada tahun 2030 bisa mencapai pangsa pasar atau market share sebesar 40 persen," katanya.

Telkom paham bahwa sektor data center tidak berdiri sendiri, namun terdapat ekosistem lainnya yang mendukung seperti jaringan, komputasi awan (cloud) dan sebagainya.

Hal ini tentunya menjadi perhatian Telkom, kata dia, sehingga dalam bisnis data center bekerja sama dengan berbagai mitra baik dari sisi cloud provider serta network provider. Termasuk meningkatkan keunggulan kompetitif yang ada di Telkom, berupa jangkauan dari network Telkom yang sangat luas.

Dalam strategi data center, lanjutnya, Telkom melakukan proses konsolidasi aset dan peningkatan kapasitas bisnis data center.

Untuk mempercepat pertumbuhan bisnis data center, Telkom bekerja sama dengan hyperscaler dan juga berkolaborasi dengan Singtel untuk memperluas pasar regional. Selanjutnya, kata dia, Telkom akan melakukan konsolidasi data center domestik dan internasional.

Pada 2022, Telkom berhasil meraup pendapatan sebesar Rp72 triliun. Adapun belanja modal atau capital expenditure (capex) yang disiapkan yakni sebesar 25% dari pendapatan. Sebagian besar capex tersebut akan digunakan untuk penguatan infrastruktur digital. (TrenAsia.com)

Editor: Egi Caniago
Bagikan

Related Stories